Korban meninggal atas nama Okri Polin (28) dan Sry Mobriadi Pingaaman (4). Sementara, korban selamat bernama Maria Dethan (67), Janur Polin (9), Kristo Polin (1), Aris Polin (8), Roslin Pingaman (2), Antoneta Nggause (67), Safira Kisek (27), dan Silpa Kisek (26). Kedelapan korban selanjutnya dirawat di Puskesmas Desa Naikean.
"Limanya sudah sehat sehingga tadi pagi sudah dipulangkan. Sedangkan, tiga lainnya masih perlu dirawat," ujar Kepala Puskesmas Desa Naikean, Jems Hatan
Menurut Jems, korban terpapar racun sekitar pukul 11.00 Wita. Namun, mereka baru dilarikan ke Puskesmas sekitar pukul 14.00 Wita.
Tadi pagi jam 8.00 Wita sampelnya (kepiting rebus) sudah dikirim. Kita tunggu saja hasilnya," kata Jems.
Kepala Desa Naikean, Johan R Lima menuturkan, kejadian itu berawal saat Naktali Polin bersama istrinya, Safira Kisek, sekitar pukul 09.00 Wita pergi ke laut hendak mencari ikan. Sekitar pukul 10.00 Wita, keduanya kembali ke rumah membawa ikan serta seember kepiting laut.
"Kepiting itu direbus oleh Safira Kisek. Setelah rebus, mereka makan bersama dan saat itu, korban Sry Pingaman langsung muntah-muntah dan jatuh. Selanjutnya, korban lain juga ikut muntah-muntah," tutur Johan.
Johan menjelaskan, setelah muntah-muntah, Okri Polin dan Sry Pingaman langsung tewas di tempat. Sedangkan, korban lainnya langsung dilarikan ke Puskesmas.
Korban Okri Polin meninggalkan anaknya yang masih berumur 5 tahun. Sementara, kedelapan korban lainnya masih dirawat di Puskesmas.
Lima dari delapan warga Desa Naikean, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga keracunan kepiting laut telah membaik dan sudah dipulangkan. Sementara, tiga lainnya masih dirawat insentif Puskesmas Naikean.
Kelima korban yang sudah membaik itu yakni, Janur Polin (9), Kristo Polin (1), Antoneta Nggause (67), Safira Kisek (27) dan Silpa Kisek (26). Sementara tiga korba yang masih dirawat yakni, Maria Dethan (67), Aris Polin (8), Roslin Pingaman (2)
Kepala Desa Naikean, Johan R Lima menuturkan, kejadian itu berawal saat Naktali Polin bersama istrinya, Safira Kisek, sekitar pukul 09.00 Wita pergi ke laut hendak mencari ikan. Sekitar pukul 10.00 Wita, keduanya kembali ke rumah membawa ikan serta seember kepiting laut.
"Kepiting itu direbus oleh Safira Kisek. Setelah rebus, mereka makan bersama dan saat itu, korban Sry Pingaman langsung muntah-muntah dan jatuh. Selanjutnya, korban lain juga ikut muntah-muntah," tutur Johan.
Johan menjelaskan, setelah muntah-muntah, Okri Polin dan Sry Pingaman langsung tewas di tempat. Sedangkan, korban lainnya langsung dilarikan ke Puskesmas.
Korban Okri Polin meninggalkan anaknya yang masih berumur 5 tahun. Sementara, kedelapan korban lainnya masih dirawat di Puskesmas.
Lima dari delapan warga Desa Naikean, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang diduga keracunan kepiting laut telah membaik dan sudah dipulangkan. Sementara, tiga lainnya masih dirawat insentif Puskesmas Naikean.
Kelima korban yang sudah membaik itu yakni, Janur Polin (9), Kristo Polin (1), Antoneta Nggause (67), Safira Kisek (27) dan Silpa Kisek (26). Sementara tiga korba yang masih dirawat yakni, Maria Dethan (67), Aris Polin (8), Roslin Pingaman (2)
ConversionConversion EmoticonEmoticon