Serangan bom bunuh diri terjadi di kawasan diplomatik Kabul, Afghanistan. Lima orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
Dilansir dari AFP, serangan terjadi pada hari Selasa (31/10/2017) oleh pelaku yang diyakini berusia 13-15 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa serangan masih menyasar pusat kota meski mendapat pengamanan yang ketat.
Ini merupakan serangan pertama yang menyasar 'zona hijau' Kabul sejak bom truk besar terjadi di area tersebut pada tanggal 31 Mei dan membunuh serta melukai ratusan orang. ISIS mengklaim bertanggungjawab atas insiden yang terjadi hari ini.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afgnanistan Najib Danish menyebutkan, setidaknya lima orang tewas dan 20 orang terluka, termasuk perempuan. Korban didominasi warga sipil.
"Serangan bunuh diri dilakukan oleh seorang pembom di bawah umur, seorang anak laki-laki yang kami anggap berusia 12 atau 15 tahun, menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari belasan warga sipil lainnya," ujar Najib.
Sedangkan, juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Dawlat Waziri mengatakan, pelaku berhasil melewati pos pemeriksaan. Saat di pos pemeriksaan berikutnya, pelaku melancarkan aksinya.
"Kami tidak tahu targetnya, tapi terjadi beberapa meter dari kantor hubungan luar negeri Kementerian Pertahanan.
Sumber : news.detik.com
This is dummy text. It is not meant to be read. Accordingly, it is difficult to figure out when to end it. But then, this is dummy text. It is not meant to be read. Period.
Related Post
Tentaranya Membelot, Korut Ganti Seluruh Penjaga Perbatasan
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara diyakini telah mengganti seluruh penjaga perb
Rihanna Bakal Jadi Nama Jalan di Kota Kelahirannya
Dinilai begitu berjasa, Rihanna mendapat sebuah penghargaan besar. Namanya bakal menggantikan seb
Korban Tewas Kebakaran California Jadi 40 Orang
Korban tewas akibat kebakaran paling mematikan dalam sejarah California, Amerika Serikat, mencapai
Organisasi IQ Tinggi Dunia Tawarkan Tes IQ Untuk Trump dan Menlu AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donad Trump menantang Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson untuk ad
ConversionConversion EmoticonEmoticon