Beredar video di Youtube berjudul 'Luwuk Banggai, Aksi Baku Tembak Siang Tadi di Kantor DPRD Luwuk'. Dalam video tersebut terlihat pasukan kepolisian sedang berlari menuju sebuah pintu gerbang.
Terdengar suara tembakan pecah di udara beriringan dengan suara teriakan yang bergemuruh. Video tersebut diunggah akun Rico Saprin. Terlihat satu orang aparat kepolisian terluka akibat kericuhan tersebut. Polisi pun menggunakan tameng untuk menghindari serangan dari massa.
"Untuk tindakan pembubaran massa anarkis, benar," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (28/8/2017). Martinus meluruskan peristiwa yang terjadi bukan baku tembak sebagaimana judul dalam video tersebut. Aparat, kata Martinus, membubarkan massa dengan menembakkan peluru hampa serta gas air mata.
"Tembakan peluru hampa dan gas air mata dari Dalmas (Pengendali Massa)," jelas Martinus.
Martinus kemudian menerangkan massa terpaksa dibubarkan paksa karena membakar ban dan memblokir akses jalan utama Luwuk Banggai yang mengarah ke luar kota.
"Massa anarkis, membakar ban dan memblokiri jalan utama menuju dan ke luar kota di KM 8, dekat Bandara Luwuk," terang Martinus.
Awalnya, menurut Martinus akibat konflik horizontal yang berkembang di masyarakat setempat. Konflik tersebut melibatkan masyarakat adat dari Kintom.
"Berawal dari kasus kriminal, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan pegawai magang di Sudin Damkar Kabupaten Banggai meninggal dunia. Pelakunya diduga berasal dari suku tertentu hingga perisiwa itu berkembang menjadi konflik horizontal," kata Martinus.
Kemudian, kata Martinus Polda Sulawesi Tengah menginisiasi sebuah dialog bertajuk Dialog Kebangsaan untuk meredam konflik di tengah warga. Elemen masyarakat dan pemerintah pun diajak berdiskusi untuk mencari solusi penyelesaian konflik tersebut.
"Namun disayangkan masyarakat dari Kintom tidak mau hadir, bahkan menutup jalan Trans Sulawesi," ujar Martinus
Terdengar suara tembakan pecah di udara beriringan dengan suara teriakan yang bergemuruh. Video tersebut diunggah akun Rico Saprin. Terlihat satu orang aparat kepolisian terluka akibat kericuhan tersebut. Polisi pun menggunakan tameng untuk menghindari serangan dari massa.
"Untuk tindakan pembubaran massa anarkis, benar," kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, ketika dimintai konfirmasi detikcom, Senin (28/8/2017). Martinus meluruskan peristiwa yang terjadi bukan baku tembak sebagaimana judul dalam video tersebut. Aparat, kata Martinus, membubarkan massa dengan menembakkan peluru hampa serta gas air mata.
"Tembakan peluru hampa dan gas air mata dari Dalmas (Pengendali Massa)," jelas Martinus.
Martinus kemudian menerangkan massa terpaksa dibubarkan paksa karena membakar ban dan memblokir akses jalan utama Luwuk Banggai yang mengarah ke luar kota.
"Massa anarkis, membakar ban dan memblokiri jalan utama menuju dan ke luar kota di KM 8, dekat Bandara Luwuk," terang Martinus.
Awalnya, menurut Martinus akibat konflik horizontal yang berkembang di masyarakat setempat. Konflik tersebut melibatkan masyarakat adat dari Kintom.
"Berawal dari kasus kriminal, yaitu penganiayaan yang mengakibatkan pegawai magang di Sudin Damkar Kabupaten Banggai meninggal dunia. Pelakunya diduga berasal dari suku tertentu hingga perisiwa itu berkembang menjadi konflik horizontal," kata Martinus.
Kemudian, kata Martinus Polda Sulawesi Tengah menginisiasi sebuah dialog bertajuk Dialog Kebangsaan untuk meredam konflik di tengah warga. Elemen masyarakat dan pemerintah pun diajak berdiskusi untuk mencari solusi penyelesaian konflik tersebut.
"Namun disayangkan masyarakat dari Kintom tidak mau hadir, bahkan menutup jalan Trans Sulawesi," ujar Martinus
Sumber : news.detik.com
1 comments:
Click here for commentsHaloo yukk silahkan bermain bersama kami di kelinci99 dan dapatkan freechips nya setiap harinya dengan permainan Togel dan 9 Games yang bisa dimainkan dengan 1 userid saja lo silahkan..PIN : 2B1E7B84
ConversionConversion EmoticonEmoticon