Kebahagiaan Berjualan Bersama Ibu




     Nama ku Nini,usia ku saat ini sekitar 22 tahun. Aku seorang tuna wicara atau dengan kata lain aku gadis bisu,aku adalah seorang gadis miskin yang hidup di sebuah negara dengan populasi jiwa nya sekitar 1.357 juta jiwa yang hidup di negara tersebut.. Tempat ku tinggal berada di salah satu desa dan kami memiliki sebuah rumah gubuk yang tidak lah besar yaitu hanya sekitar 4x4 persegi dengan kondisi atap rumah yang menggunakan bambu dan serabut dari pohon kelapa dengan dinding yang terbuat oleh bambu yang dulu nya di bangun oleh ayah ku.

     Saat ini aku hidup hanya dengan seorang wanita tua yang sudah memasuki usia ke 78 tahun yang sehari-hari nya bekerja dengan menjajakan kue-kue kering dan basah yang di racik dan di buat oleh wanita tua tersebut di jalan-jalan yang di lalui nya,dengan pakaian yang agak koyak di beberapa bagian juga wanita tua tersebut pun tampak tidak memperdulikan nya dan terus menjajakan makanan yang di buat nya tanpa ada rasa malu dan wanita tua tersebut adalah ibu ku.

     Keluarga ku satu-satu nya yang saat ini ku miliki karena aku adalah anak tunggal dan aku tidak memiliki saudara lainya. Ayah ku sudah meninggalkan aku dan ibu ku sejak aku masih berusia 5 tahun untuk pergi bekerja,tetapi sampai saat ini ayah ku tidak pernah kembali lagi dan pernah di kabarkan oleh kerabat ibu ku bahwa mereka pernah melihat ayah ku bersama dengan wanita lain dan sudah menikah dan memiliki anak pada saat itu.

     Suatu ketika aku membantu dan ikut ibuku untuk pergi berjualan kue-kue yang sudah di buat oleh ibu ku untuk di jual dan kami pun pergi mencari lokasi yang cukup ramai yaitu di sebuah tempat perbelanjaan yang menurut ku sangat mewah,besar dan megah gedung nya dengan banyak nya orang-orang yang rata-rata berpakaian sangat cantik,bagus dan mewah yang sontak saja membuat ku sangat ingin menjadi seperti mereka saat itu dan memiliki pakaian seperti mereka.



     Beberapa saat aku dan ibu ku pun mencari tempat untuk berjualan yaitu di depan pintu masuk gedung tersebut,tidak ada satu pun orang yang mau membeli jualan ibu ku karena pakaian aku dan ibu ku yang jelek dan kumuh. tiba-tiba saja juga datang seorang laki-laki dengan tampang menyeramkan yang sekilas ku lihat berbadan besar datang menghampiri aku dan ibu ku yang sontak saja membuat kami ketakutan. Benar saja seketika laki-laki tersebut datang dan langsung mengusir kami dan mengatakan untuk tidak boleh berjualan di sini,kami pun pergi menghindari orang tersebut dan mencari lokasi lain untuk berjualan.



     Akhirnya kami pun menemukan lokasi lain yang di mana itu adalah di samping gedung tadi yang ada beberapa toko atau kios yang menjual makanan dan kami pun langsung segera menjajakan jualan kami kepada orang-orang yang ada di kios-kios tersebut dan yang berada di seputaran gedung tersebut karena kami takut akan di usir lagi.

     Sungguh usaha yang tidak mengecewakan dan akhirnya rezeki pun mengampiri kami yang tiba-tiba datang seorang wanita sekitar umur 30 tahunan yang datang dan membeli semua jualan ibu ku. Aku dan ibu ku pun sangat senang dan bahagia. Dalam hati aku pun berbicara sungguh masih ada orang sebaik dia dan semurah hati nya,bahkan beberapa kali setiap kami  berjualan di sana lagi selalu saja wanita tersebut datang dan membeli semua kue dari ibuku..

The End..



Previous
Next Post »