Dua Tewas oleh Gempa Filipina, Sejumlah Orang Masih Tertimbun Puing

Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter di Filipina tengah, Kamis (6/7/2017), menewaskan setidaknya dua orang dan sejumlah orang orang masih tertimbun puing bangunan komersial yang ambruk, kata beberapa pejabat.
Seorang wanita berusia 18 tahun meninggal setelah tertimpa puing-puing yang jatuh di kota Ormoc, Pulau Leyte, dekat pusat gempa, kata polisi sebagaimana dilaporkan AFP.
Di tempat lain, tim penyelamat berhasil mengeluarkan delapan orang dengan selamat dari reruntuhan puing.
Selain itu, juga ditemukan satu korban tewas dari sebuah bangunanbertingkat tiga di kota Kananga, juga di Leyte, kata Wakil Wali Kota Kananga, Elmer Codilla.

"Delapan orang sudah diselamatkan, semuanya ada di rumah sakit," katanya, sambil menolak untuk menjelaskan kondisi korban yang dirawat.


Di antara mereka yang diselamatkan adalah dua orang dapat diselamatkan setelah mengirim pesan SMS dari balik puing bangunan yang intinya meminta bantuan.
"Ada enam atau tujuh orang yang masih terjebak.  Pasti lebih dari lima tapi kurang dari sepuluh," tambah Cordilla.
Di antara mereka yang masih terjebak adalah dua anak yang sudah menjadi target evakuasi oleh tim penyelamat, namun masih belum bisa dikeluarkan dari reruntuhan, kata Cordilla lagi.
"Kami sudah memberi mereka air," tambahnya.

Dominico Petilla, Gubernur Provinsi Leyte, mengatakan bahwa petugas penyelamat, ambulans dan alat berat telah dikirim ke kota pegunungan. Jumlah petugas sekitar 50.000 orang.
Para petugas itu masih berusaha mengeluarkan korban yang terluka dari balik reruntuhan.
Sebelumnya telah diberitakan, Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, gempa tersebut berkekuatan 6,5 pada skala Richter dan berpusat di darat di kedalaman 6,5 km, dekat kota Masarayao, Provinsi Leyte.



Gempa dangkal seperti pada umumnya akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada permukaan bumi dan bisa saja membawa kematian akibat  bangunan roboh.
Sebuah  bangunan roboh di kota pertanian Kananga, di daerah pegunungan Leyte. Di sana, sedikitnya 10 orang terluka dan sejumlah orang lain terperangkap di dalam bangunan.
Sebagian besar Leyte hancur akibat topan dahsyat Haiyan pada November 2013.
Gelombang tsunami yang besar menghancurkan kota Tacloban dan daerah-daerah sekitarnya, menyebabkan 7.350 orang meninggal atau hilang.
Tacloban dan Ormoc, kota utama di pulau lainnya, sebagian besar lolos dari kerusakan kali ini.
Namun seluruh pulau Leyte dan pulau-pulau tetangga gelap gulita tanpa listrik karena seluruh jaringan putus.

Sumber : internasional.kompas.com
Previous
Next Post »