Hari sial (end)

Nominal yang ku hitung ini pun tidak lah main main yang di mana telah ku hitung mencapai 1.7 juta. Aku yang berfikir bahwa barang berbentuk seperti apa kah yang sudah di beli dengan nominal yang sangat mahal tersebut dan kenapa mereka sangat beruntung sekali bisa membeli barang barang yang semahal dan sedemikian rupa tersebut,sungguh sangat beruntung dan ingin nya aku seperti mereka membuat ku terus berfikir kapan aku bisa menjadi seperti mereka dan sampai kapan juga aku harus bekerja menjadi seorang kurir dan mengantar barang seperti ini.

Setelah aku pergi meninggal kan rumah tersebut yang di mana bersama dengan ku uang yang sangat besar tersebut,aku pun tidak langsung balik ke perusahaan tempat ku bekerja melainkan aku mengendarai sepeda motor ku untuk berkeliling di dalam perumahaan yang semua nya sangat lah bagus, megah dan besar besar rumah nya semua dan terus membuat ku ber angan angan untuk bisa memiliki rumah seperti itu dan ku pikir bahwa pasti aku akan hidup dengan sangat bahagia apa bila sudah memiliki rumah yang sedemikian megah nya dalam hidup ku dan mungkin aku juga sudah tidak perlu lagi bekerja menjadi seorang kurir dan mungkin sudah bakal menjadi seorang bos atau direktur.

Setelah berkeliling dan sudah puas memandangi rumah rumah tersebut yang membuat ku ingin sekali memiliki nya dan juga berharap bisa memiliki nya,aku pun segera keluar dari perumahan tersebut dan akan kembali menuju tempat ku bekerja untuk mengembalikan uang tersebut hasil dari pembeli yang tadi. Sial pun datang menghampiri ku yang saat di mana aku sedang santai nya berkendara tiba tiba saja datang beberapa orang dengan mengendarai sepeda motor juga,tiba tiba saja menyuruh ku untuk menepikan diri beserta sepeda motor ku tersebut sambil mengarah kan beberapa senjata tajam ke arah ku.


Aku yang sontak saja terkejut dan segera menepi pun akhir nya di rampok sambil di todongkan senjata tajam ke arah perut ku,yang di mana apa bila aku bergerak sedikit saja maka nyawa ku pun bisa melayang. Aku yang saat itu ntah bagaimana mereka bisa mengetahui tempat di mana aku menaruh uang yang ada di saku celana belakang ku pun langsung di ambil oleh mereka uang yang baru saja ku terima barusan pada saat mengantar barang tadi. Setelah mereka mengambil uang yang dari saku ku untuk di bayar kan ke perusahaan pun pergi dan meninggal kan ku,untung saja sepeda motor milik ku tidak ikut di ambil oleh mereka. Keadaan di jalan yang saat itu memang sedikit sepi di karena kan jalan yang ku lintasi memang sedikit sepi.

Setelah aku yang dengan lemas badan menuju ke tempat ku bekerja pun sudah sampai dan ku cerita kan seadanya kepada perusahaan tempat ku bekerja,tetapi apa daya aku tidak memiliki cukup bukti untuk meyakini mereka dan tidak ada nya saksi mata saat aku di rampok tadi. Aku yang dengan pasrah di suruh mengganti nominal atas kehilangan uang tersebut pun harus kembali merasakan sedih dan pahit nya hidup di mana aku yang kekurangan uang dan sangat berharap untuk bisa mendapat kan banyak uang pun harus sirna dan malah aku harus kehilangan uang dari di potong nya gaji ku.
Previous
Next Post »